Author : intan_dyan
Title : vampire love story
Rating : NC-17
Type : chapter
Genre : romance, action
Cast : Jung Yong Hwa
(CN-blue), park jiyeon (T-ara), lee jong suk, park shin hye.
warning : Fanfict ini asli imajinasi pengarang dan
terdapat kata-kata dan adegan yang tidak diperbolehkan untuk dibaca oleh
anak di bawah 17 tahun.
#no copy #no bashing
#no copy #no bashing
Pertemuan yang
membuat hilangnya akal pikiranku. Seharusnya aku menghindarinya, tapi hati ini
memaksa untuk tetap diam dan tidak menghindarinya. Aku benar-benar terpesona.
-Jiyeon
Jika aku harus
mengorbankan segalanya demi dia, aku rela yang terpenting dia bahagia. -Yong
hwa
Chapter 5
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Jiyeon POV
“Jiyeon-ssi!!”
Aku mendengar suara yang tak asing memanggilku. Aku menoleh dan melihat
senyumannya lagi. Senyuman yang tak dapat kulupakan sejak kemarin. Senyuman
yang selalu membuatku berdebar-debar. Namun aku tak ingin semua ini membuat
kerahasiaan identitasku terancam. Akupun segera memalingkan wajahku darinya dan
mempercepat langkahku.
“Hey!! Apa aku
salah? Mengapa kau menghindariku?” Dengan terpaksa aku berhenti ketika ia
berhasil mengejarku dan menahan tanganku.
“Aku rasa kita
tidak begitu dekat, jadi ada keperluan apa kamu denganku?” Tanyaku dengan nada
ketus berusaha menyembunyikan suara jantungku yang memompa lebih cepat.
“Tapi aku
merasa terikat denganmu sejak pertemuan kemarin. Jadi, ada atau tidaknya
keperluanku denganmu, aku akan selalu di sisimu saat bertemu denganmu,”
Balasnya tersenyum dan mengacak rambutku.
“Yaakk!! Apa
yang kau lakukan?? Aku tak suka seseorang memegang rambutku!!”
“Dan mulai saat
ini kau akan menyukainya! Ayo, kita ke kelas. Bel masuk akan segera berbunyi,”
Katanya masih menggenggam tanganku. Ia berjalan sembari menarik paksa tanganku
dengan lembut dan lagi-lagi aku terpaksa mengikutinya dengan wajah tertunduk.
“Good morning,
handsome!” Kata seorang gadis manis tepat di hadapan kami sehingga Yong Hwa
menghentikan langkahnya dan akupun menabrak punggungnya karena ia berhenti
tiba-tiba.
“Kau tak
apa-apa? Apakah sakit?” Tanya Yong Hwa berbalik dan menatap wajahku yang
memanas. Aku hanya menggeleng.
“Bisakah kau
tak berdiri di tengah koridor? Kau menghalangi orang lewat!” kata Yong Hwa
kepada gadis itu. Aku mengangkat wajahku. Astaga! Aku benar-benar tak ingin berurusan dengan gadis
ini!
“Oh, maaf. Aku hanya
ingin menyapamu dan emm pengikutmu tentunya. Apakah kau ingin langsung ke
kelas? Tak ingin berjalan denganku dulu?” Tawar gadis itu lagi.
“Maaf, Kim
Yoona-ssi. Bel masuk akan berbunyi sebentar lagi dan aku tak mau membolos di
minggu pertama aku sekolah. Oh ya, satu hal lagi, dia bukan pengikutku tapi aku
memaksanya untuk bersedia kuikuti. Jadi tolong jaga ucapanmu! Ayo kita ke
kelas,” Kata Yong Hwa kemudian kembali menarik lembut tanganku.
“Jamkkanman.
Boleh aku bicara dengan gadis kacamata itu sebentar?”
“Namanya Park
Jiyeon dan aku tak memperbolehkannya bicara denganmu. Annyeong.”
Aku kembali
mengikuti Yong Hwa yang kini berjalan dengan kesal. Rupanya moodnya kali ini berubah
buruk. Baru kali pertama aku melihat seorang pria yang merasa terganggu oleh
kehadiran Yoona, sang bidadari di sekolah ini.
Yong Hwa
Aku melangkah
dengan kesal. Ya, penyihir itu membuat moodku menjadi buruk di pagi ini. Namun
satu hal yang aku sukai, aku suka saat melihat wajah gadis yang kini kugenggam
berubah menjadi memerah. Semoga saja penyihir itu tak berani menyentuh gadisku.
Aku akan mempermalukannya di sekolah ini jika ia berani melakukannya. Lagi-lagi
aku tersenyum saat memikirkan bahwa ia adalah gadisku.
“Aku akan
mengantarmu pulang hari ini, jadi jangan mencoba melarikan diri karena aku akan
mengejarmu. Oke?” Kataku saat aku telah mengantarkannya dengan aman di
bangkunya.
“Aku bisa
pulang sendiri!” Katanya ketus namun aku tersenyum saat melihat wajahnya
memerah.
“Aku anggap itu
adalah pertanda setuju darimu,” Kataku mengacak rambutnya.
“Hey! Apa yang
kalian lakukan? Katakan padaku apa yang terjadi! Apakah kalian telah menjadi
sepasang kekasih?” Tanya seorang gadis berlari ke arah kami dengan suara
cemprengnya. Aku ingat, dia adalah sahabat dari gadisku. Namanya...?? Arrgghh
aku tak mengingatnya.
“Tak ada yang
perlu dijelaskan, nona Park! Duduklah dan salin tugasmu!” kata Jiyeon
memberikan sebuah buku ke hadapan gadis itu. Ya, namanya Park Shin Hye.
“Tidak untuk
kali ini, sayang. Aku telah mengerjakannya semalaman. Hahaha,” kata Shin Hye
tertawa.
“Oh ya, hari
ini ada kedai baru yang terbuka di samping rumah Bibi Hyemi, ayo kita ke sana
sepulang sekolah,” katanya lagi dengan penuh semangat.
Aku melihat
Jiyeon melirikku dan aku memasang wajah yang berarti bahwa aku tak mau dia
pergi bersama sahabatnya itu. Kulihat ia menggerutu tapi aku senang melihatnya
seperti itu. Ia benar-benar menarik.
“Maaf, nona
Park. Aku punya kepentingan mendesak hari ini dan aku akan langsung pulang ke
rumah,” katanya dengan wajah bersalah.
“Baiklah. Lain
kali aku akan memintamu ke sana lagi dan kau tak boleh menolaknya untuk yang
kedua kalinya. Sepertinya aku akan meminta Jong Hyun oppa untuk menjemputku
hari ini,” kata Sin Hye. Aku tersentak mendengar nama yang disebut oleh gadis yang disebut Nona Park itu.
Apakah kebetulan bahwa hyung memiliki nama yang sama dengan kenalannya?
Aku menyingkirkan kemungkinan itu dan mulai mengalihkan perhatianku pada Tuan
Kim yang telah memasuki ruang kelas untuk memberikan pelajaran yang sangat
kusukai itu.
Author POV
Tampak dua
orang gadis dan seorang pria berjalan bersama menuju gerbang sekolah. Di sekitar
mereka pun tampak siswa yang mengenakan seragam yang sama dengan mereka juga
berjalan bahkan ada yang berlarian menuju arah gerbang. Suasana pulang sekolah
memang selalu ramai seperti ini.
“Jadi, kalian
akan pulang bersama? Daebakk!! Ayolah Jiyeon-ah,, jujurlah padaku. Apakah dia
namjachinggu mu?” Tanya Shin Hye dengan wajah yang benar-benar penasaran.
“Anniya.
Kebetulan saja rumah kami searah. Jangan berpikir yang tidak-tidak. Jadi, kau
akan dijemput oleh Jong Hyun-ssi?” Tanya Jiyeon berusaha meyakinkan sahabatnya
itu. Shin Hye mengangguk senang.
“Apakah
lagi-lagi kau menolaknya?”
“Aku sangat
mencintainya, Jiyeon-ah. Tapi aku benar-benar belum bisa menikah dengannya. Aku
ingin membahagiakan eoma dan appa, membuktikan bahwa aku juga bisa sukses tanpa
dipengaruhi oleh latar belakang mereka yang terkenal di kalangan bangsawan,”
kata Shin Hye tersenyum.
“Bagaimana jika
suatu saat nanti dia berpaling pada gadis lain?” Tanya Jiyeon lagi mengangkat
alisnya.
“Pria itu jika
benar-benar menyayangi seorang gadis maka ia akan bertahan sampai gadis itu
jenuh dan memilih pria lain,” Kata Yong Hwa tiba-tiba membalas perkataan
Jiyeon.
“Aku setuju
padamu, Yong!” Kata Shin Hye kemudia melakukan “tosh” dengan Yong Hwa. Jiyeon
hanya mencibir kesal karena merasa ditindas oleh dua orang yang bekerja sama
membuatnya kesal.
“Ohh.. Jong
Hyun oppa!!!” Jerit Shin Hye sembari melambaikan tangannya pada seseorang yang
sedang berdiri di depan sedan merah dengan setelan jas hitam mewah yang
tersenyum ke arah mereka. Shin Hye pun berlari sembari menarik tangan Jiyeon
menuju ke arah pria itu. Yong Hwa terpaksa mempercepat langkahnya.
“Tuan Jung? Apa
yang kau lakukan di sini?” Tanya pria itu saat mereka telah berada tak jauh
dari mereka.
“Hyung??
Harusnya aku yang bertanya padamu. Ini sekolahku, apakah kau akan menjemputku?
Tapi aku bawa kendaraan sendiri,” kata Yong Hwa memeluk pria itu.
“Tidak. Aku
akan menjemput gadisku,” Bisik pria itu pada Yong Hwa.
“Gadismu?
Bahkan ia selalu menolakmu,” Kata Yong Hwa terkekeh dan menerima satu pukulan
telak di perutnya yang membuatnya meringis.
“Hyung? Apakah
pria ini yang kau bilang adik bocahmu yang pindah dari Jepang oppa?” Tanya Shin
Hye melirik ke arah Yong Hwa.
“Nde? Bocah??
Siapa yang bocah hyung?” Protes Yong Hwa kesal.
“Emm,, dan
dia??” Tanya pria itu melirik ke arah Jiyeon yang sejak tadi hanya diam dan
memperhatikan mereka.
“Oh iya, ini
sahabatku oppa. Namanya Jiyeon, Park Jiyeon.”
“Hai,
Jiyeon-ssi. Aku Jong Hyun, Lee Jong Hyun. Senang bertemu denganmu.”
“Akupun senang
bisa bertemu lagi denganmu, Jong Hyun-ssi.”
Ya, tak salah lagi. . . Orang ini adalah
dia! Orang yang sangat ingin bertemu lagi denganku, tidak, bukan denganku. Tapi
dengan Yejin yang mengaku menjadi aku. Rupanya kau hanya ada di sekitarku.
Lalu? Apakah kau juga berkaitan dengan semua ini Tuan Jung? Tidak!! Aku yakin
tidak, tepatnya aku berharap semuanya tidak berkaitan denganmu. Dia adalah tuan
Lee, dan kau Tuan Jung! Sinar mata hijau itu sangat berbeda dengan warna hitam
pekat yang ada di kedua matamu. Aku mendapatkanmu, Vladillen!!
Tbc
Akhirnya,,
Chapter 5 selesai..
Terima kasih
sudah setia menunggu, Readers.
Sampai jumpa di
chapter selanjutnya.
Jangan lupa
kritik dan sarannya di kolom komentar, readers.. Gamsahamnida....
^^
Tidak ada komentar:
Posting Komentar